Ujian Nasional dan Kualitas Pendidikan: Korelasi Antara Penilaian dan Peningkatan Mutu

Jakarta, 23 Juni 2025 – Perdebatan tentang peran Ujian Nasional (UN) atau kini Tes Kompetensi Akademik (TKA) dalam sistem pendidikan Indonesia seringkali berpusat pada korelasinya dengan kualitas pendidikan. Apakah sebuah ujian standar mampu benar-benar mengukur dan mendorong peningkatan kualitas pendidikan secara menyeluruh? Pertanyaan ini menjadi penting dalam setiap kebijakan pendidikan. Memahami hubungan antara penilaian berskala nasional dan peningkatan kualitas pendidikan adalah kunci untuk arah pengembangan di masa depan.

Secara teoritis, Ujian Nasional atau TKA berfungsi sebagai alat ukur standar yang dapat memetakan capaian belajar siswa di seluruh Indonesia. Data hasil ujian ini diharapkan dapat memberikan gambaran komprehensif tentang performa siswa dalam mata pelajaran tertentu, serta mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan sistem pendidikan di berbagai daerah. Informasi ini krusial bagi pemerintah dan pemangku kepentingan untuk merumuskan kebijakan yang tepat guna, seperti program pelatihan guru, alokasi anggaran, atau pengembangan kurikulum yang lebih relevan. Misalnya, jika hasil TKA menunjukkan rendahnya literasi matematika di provinsi tertentu, ini bisa menjadi indikator perlunya intervensi khusus di area tersebut untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Namun, kritik terhadap UN di masa lalu seringkali menyoroti potensi negatifnya, seperti tekanan berlebihan pada siswa dan guru, serta kecenderungan pembelajaran yang berorientasi pada “menjawab soal” daripada pemahaman konsep. Hal ini dapat menghambat pengembangan kualitas pendidikan yang holistik, yang meliputi aspek karakter, kreativitas, dan keterampilan abad ke-21. Dengan wajah barunya, TKA berupaya mengatasi kelemahan ini dengan menekankan pada penalaran dan literasi, bukan sekadar hafalan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada 10 Mei 2025 menegaskan bahwa TKA akan menjadi salah satu instrumen, bukan satu-satunya, dalam evaluasi komprehensif kualitas pendidikan.

Selain itu, peningkatan mutu tidak hanya bergantung pada hasil ujian. Faktor lain seperti kualitas guru, fasilitas sekolah yang memadai, kurikulum yang relevan, serta dukungan dari orang tua dan masyarakat juga memegang peranan penting. Ujian standar hanyalah salah satu komponen dalam ekosistem pendidikan yang jauh lebih besar. Oleh karena itu, pendekatan holistik yang menggabungkan penilaian standar dengan investasi pada sumber daya manusia dan infrastruktur adalah strategi yang paling efektif.

Pada akhirnya, korelasi antara Ujian Nasional (TKA) dan kualitas pendidikan bersifat kompleks. TKA dapat menjadi alat diagnosis yang efektif untuk mengukur capaian dan mengidentifikasi area perbaikan, asalkan digunakan sebagai bagian dari strategi peningkatan mutu yang lebih luas dan tidak menjadi satu-satunya tujuan pembelajaran.