Mengenal Marmoset Kerdil: Si Mungil yang Menyandang Gelar Primata Terkecil

Dunia primata dipenuhi dengan keragaman spesies yang menakjubkan, dan salah satu yang paling mencuri perhatian karena ukurannya yang kecil adalah marmoset kerdil (Cebuella pygmaea). Menyandang gelar sebagai primata terkecil di dunia, mamalia arboreal ini memiliki dimensi tubuh yang luar biasa kecil. Panjang tubuhnya hanya berkisar antara 11 hingga 15 sentimeter, dengan berat sekitar 100 hingga 140 gram. Keberadaan primata terkecil ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para peneliti primata dan pecinta satwa liar.

Penemuan dan deskripsi ilmiah mengenai primata terkecil ini pertama kali dilakukan oleh seorang naturalis Jerman bernama Johann Baptist von Spix pada tahun 1823. Catatan detail mengenai morfologi, perilaku, dan habitat marmoset kerdil terdokumentasi dalam publikasi-publikasi ilmiah pada masa itu, meletakkan dasar bagi pemahaman modern tentang spesies ini.

Habitat alami primata terkecil ini terbatas di hutan hujan Amazon di wilayah Amerika Selatan, meliputi negara-negara seperti Brasil, Peru, Ekuador, Bolivia, dan Kolombia. Mereka hidup di pepohonan tinggi, bergerak lincah di antara cabang-cabang dan mencari makan berupa getah pohon, serangga kecil, buah-buahan, dan nektar. Marmoset kerdil hidup dalam kelompok keluarga kecil yang terdiri dari beberapa individu, biasanya dipimpin oleh sepasang induk yang dominan.

Pada tanggal 9 Mei 2025, Dr. Isabella Rossi, seorang primatolog dari Universitas Cambridge, dalam sebuah wawancara virtual dengan stasiun televisi satwa liar National Geographic Wild, menjelaskan beberapa adaptasi unik dari primata terkecil ini. “Ukuran tubuh yang kecil memungkinkan marmoset kerdil untuk mengakses sumber makanan yang tidak terjangkau oleh primata yang lebih besar, seperti celah-celah kecil di pohon tempat serangga bersembunyi. Selain itu, mereka memiliki gigi bawah yang khusus untuk mengeruk lubang pada kulit pohon untuk mendapatkan getah,” paparnya.

Upaya konservasi terhadap populasi marmoset kerdil menjadi penting karena ancaman deforestasi dan perdagangan hewan peliharaan ilegal. Pada tanggal 12 Mei 2025, petugas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Peru bekerja sama dengan organisasi non-pemerintah setempat melakukan operasi penertiban terhadap praktik perdagangan ilegal primata terkecil ini di pasar hewan di wilayah Loreto. Beberapa individu marmoset kerdil berhasil diselamatkan dan direhabilitasi sebelum dilepas kembali ke habitat alaminya.

Sebagai primata terkecil di dunia, marmoset kerdil memainkan peran penting dalam ekosistem hutan hujan Amazon melalui penyebaran biji dan pengendalian populasi serangga. Keunikan dan kelucuan mereka menjadikan spesies ini sebagai duta penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian keanekaragaman hayati di kawasan Amazon. Melindungi habitat mereka adalah kunci untuk memastikan kelangsungan hidup si mungil primata ini di alam liar.