Pendidikan sains dan teknologi di tingkat SMA tidak akan lengkap tanpa pengalaman praktis. Di sinilah peran vital laboratorium dan kegiatan praktikum. Kedua sumber daya fisik ini menawarkan kesempatan bagi pelajar untuk belajar langsung, mengubah teori yang rumit menjadi pengalaman nyata yang dapat dilihat, dirasakan, dan dianalisis. Ini adalah fondasi penting untuk pemahaman mendalam dan pengembangan keterampilan ilmiah.
Laboratorium sains, yang dilengkapi dengan berbagai alat dan bahan, menjadi sarana utama bagi siswa untuk belajar langsung melalui eksperimen. Di laboratorium Fisika, siswa dapat mengamati hukum-hukum gerak atau optik dengan perangkat seperti kit percobaan listrik atau lensa. Di laboratorium Kimia, mereka bisa melakukan titrasi, sintesis senyawa, atau mengamati reaksi kimia dengan aman menggunakan peralatan gelas dan reagen. Sementara itu, di laboratorium Biologi, mikroskop memungkinkan pengamatan sel dan jaringan, memberikan pemahaman konkret tentang dunia mikro. Sebuah survei di SMA Negeri 1 Petaling Jaya pada bulan April 2025 menunjukkan bahwa 95% siswa merasa pelajaran sains lebih menarik dan mudah dipahami setelah melakukan praktikum di laboratorium.
Praktikum tidak hanya tentang mengamati, tetapi juga melibatkan proses berpikir kritis dan pemecahan masalah. Siswa diajarkan cara merancang eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis hasil, dan menarik kesimpulan. Ini adalah pengalaman belajar langsung yang mengembangkan keterampilan ilmiah esensial, seperti berpikir logis, ketelitian, dan kemampuan analitis. Misalnya, dalam praktikum Kimia pada tanggal 15 Mei 2025, sekelompok siswa harus menemukan konsentrasi suatu larutan tak dikenal dengan metode titrasi, sebuah tugas yang menuntut presisi dan pemahaman teori yang kuat.
Selain sains, laboratorium komputer juga menawarkan kesempatan belajar langsung yang berbeda. Di sini, siswa dapat mempraktikkan keterampilan pemrograman, mengolah data, atau membuat desain grafis, yang semuanya sangat relevan dengan kebutuhan dunia kerja saat ini. Petugas lab atau guru Informatika akan membimbing siswa dalam penggunaan software dan hardware yang tepat. Pada hari Selasa, 2 Juli 2024, di SMA Swasta Jaya Murni, siswa kelas XI melakukan praktikum pembuatan aplikasi sederhana menggunakan bahasa pemrograman Python di laboratorium komputer sekolah.
Singkatnya, keberadaan laboratorium dan pelaksanaan praktikum adalah elemen kunci dalam pendidikan SMA yang berkualitas. Mereka memungkinkan siswa untuk belajar langsung dari pengalaman, bukan hanya dari buku, sehingga materi pelajaran menjadi lebih hidup dan relevan. Investasi dalam sumber daya fisik ini, yang dilengkapi dengan bimbingan dari guru yang kompeten, akan terus menghasilkan generasi pelajar yang tidak hanya cerdas secara teori, tetapi juga terampil dan inovatif dalam praktik.