Kecenderungan Bermain Sosmed Pemicu Penyakit Mental Siswa

Keterlibatan siswa dalam platform media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, kecenderungan untuk menghabiskan waktu berlebihan di dunia maya dapat menjadi pemicu berbagai masalah penyakit mental pada siswa. Paparan tanpa batas pada konten yang belum tentu sesuai dengan usia dan tekanan sosial daring dapat berkontribusi pada perkembangan penyakit mental yang perlu diwaspadai.

Menurut sebuah forum diskusi tentang kesehatan mental remaja yang diadakan oleh sebuah organisasi kesehatan jiwa pada tanggal 10 Juli 2024, durasi penggunaan media sosial yang tinggi pada siswa seringkali dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit seperti kecemasan dan depresi. Interaksi daring yang dangkal dan perbandingan diri dengan citra ideal yang ditampilkan di media sosial dapat menimbulkan perasaan tidak adekuat dan isolasi sosial. Seorang psikiater anak dan remaja yang menjadi salah satu pembicara dalam forum tersebut menjelaskan bahwa batasan waktu yang jelas dan pendampingan orang tua sangat diperlukan untuk mencegah dampak negatif ini.

Lebih lanjut, penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal Kesehatan Remaja pada tanggal 15 Maret 2025 menunjukkan adanya korelasi antara intensitas penggunaan media sosial dengan peningkatan gejala penyakit mental seperti gangguan tidur dan penurunan konsentrasi belajar pada siswa. Notifikasi yang terus-menerus dan keinginan untuk selalu terhubung dapat mengganggu pola tidur yang sehat dan mengurangi fokus siswa pada kegiatan akademik maupun interaksi sosial di dunia nyata.

Selain itu, fenomena cyberbullying yang sering terjadi di platform media sosial juga menjadi faktor pemicu penyakit mental yang serius pada siswa. Perundungan daring dapat meninggalkan luka emosional yang mendalam dan berkepanjangan, menyebabkan rasa malu, takut, dan bahkan keinginan untuk menyakiti diri sendiri. Pada tanggal 25 April 2025, dalam sebuah seminar tentang keamanan daring yang diadakan di sebuah sekolah menengah, seorang perwakilan dari unit siber kepolisian setempat memberikan pemahaman tentang bahaya cyberbullying dan pentingnya melaporkan tindakan tersebut.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua, guru, dan pihak sekolah untuk meningkatkan kesadaran akan potensi risiko penyakit mental yang terkait dengan penggunaan media sosial yang tidak terkontrol pada siswa. Upaya pencegahan melalui pembatasan waktu penggunaan, edukasi tentang penggunaan yang sehat dan bertanggung jawab, serta peningkatan interaksi sosial di dunia nyata perlu diutamakan. Dengan demikian, diharapkan generasi muda dapat tumbuh dan berkembang dengan kesehatan mental yang optimal.